Category Archives: Pembentukan Karakter

Yaa Rabb, betapa kami sangat iri

Rabi'ah Al Adawiyah, Egypt July 2013

(sebuah surat cinta untuk saudaraku yang berjuang di Rab’ah Al Adaweeyah, Kairo, Mesir)

Wahai kalian yang dimuliakan Allah
Wahai kalian yang berjuang di jalan Allah
Tahukah kalian bahwa dengan hati kalian yang bersih, maka sesungguhnya kalian berada ditempat terdekat dengan Allah?

Kalian setulus hati memberikan segenap jiwa-raga kepada Allah..
Kalian berkumpul-bergerak agar tegak kejayaan Dinullah..

Kalian tahu dan sadar bahwa musuh ada di sekeliling kalian,
Tapi kalian juga tahu dan sadar, bahwa kematian bukanlah akhir sebuah perjalanan…
Justru, bagi kalian itu adalah keberkahan,..

Wahai Saudaraku yang sedang berjuang di Rab’ah Al Adaweeyah, Mesir…
Kalian sedang melawan tirani!
Kalian sedang berjihad!
Dan ketika kami lihat kalian masih terjaga dalam amalan-amalan sholeh, Yaa Rabb, kami iri sekali,…
Apalagi ini adalah bulan Ramadhan yang suci…
Sungguh, kami tidak bisa bayangkan betapa besar keutamaan yang telah kalian dapati..

Wahai saudaraku yang sedang berjuang menegakkan keadilan dengan hati,..
Doa kami selalu mengiringi,..
Lanjutkanlah tugas suci ini,…
Semoga Allah SWT selalu melindungi,…

Allahu Akbar!!!

Dini hari, Jeddah, 1 Agustus 2013

Ibu Rumah Tangga dan Pola Pikir Sarjana

Jadi kali ini ceritanya seperti ini, ada seorang sarjana putri yang memutuskan menjadi ibu rumah tangga dan tidak bekerja setelah menikah. Dia ditanya oleh temannya selama kuliah dulu, yang sekarang sudah bekerja, “Eh, Jeng, kamu kok nggak bekerja? Trus buat apa dulu kuliah capek-capek dan lama?”. Kemudian sang ibu rumah tangga menjawab yang intinya, “seorang sarjana yang menjadi ibu rumah tangga itu memiliki pola pikir yang lebih dari sekedar lulusan SMA”.

Cerita di atas adalah cerita klasik sebenarnya. Yang menarik dari yang disampaikan di atas adalah bahwa sang ibu rumah tangga benar-benar memberi kesan bahwa seorang sarjana selalu mempunyai pola pikir yang lebih baik dari lulusan SMA.

Bagi saya, ini lucu sekali dan kurang tepat. Continue reading Ibu Rumah Tangga dan Pola Pikir Sarjana

Bekerja adalah Pilihan

Jika masih ada yang menganggur karena bilang “tidak ada lowongan”, maka jelas sekali dia melakukan kebohongan yang sangat besar. karena pada dasarnya setiap hari, lowongan pekerjaan ini selalu ada. bahkan di satu sisi banyak perusahaan yang merasa KESULITAN mendapatkan tenaga kerja.

jadi inilah sebabnya aku bilang bahwa BEKERJA ADALAH PILIHAN. pilihan bahwa kau akan bekerja atau tidak, pilihan bahwa kau akan bekerja di bidang apa dan pilihan bahwa kau akan bekerja di tempat seperti apa.

dengan mengetik kata “lowongan kerja” di google, sangat sederhana, kita bisa tahu betapa banyak perusahaan yang menginginkan mendapatkan karyawan hari itu. yang jadi masalah sekarang adalah, Continue reading Bekerja adalah Pilihan

Ikhwan Pemalu dan Pernikahan Karena Allah

Selain cerita yang kemarin itu, ternyata ada juga cerita menarik yang lain. Kali ini tentang ikhwan pemalu yang jatuh cinta kepada seorang akhwat tak kalah pemalunya. Keduanya aktif di salah satu LDK di Universitas terkenal di Indonesia. Mereka berdua berada di sebuah jamaah yang mempunyai tradisi menikah melalui perantara.

Sebagian orang menilai menikah dengan perantara adalah keharusan, karena ini demi terjaganya hati seseorang. Di lain pihak, tidak sedikit juga yang menilai bahwa menikah melalui perantara terkesan tidak “jantan” atau “cemen”, karena Sang Ikhwan tidak berani sendiri berhadapan langsung di hadapan orangtua dan/atau si Akhwat yang akan dilamarnya.

Sayangnya yang ingin saya ceritakan kali ini bukanlah tentang baik-tidaknya menikah dengan perantara, melainkan cerita Sang Ikhwan yang ingin menikah melalui perantara ini tadi.

Begini ceritanya,… Continue reading Ikhwan Pemalu dan Pernikahan Karena Allah

What a Day,…

So, today’s work was really interesting.

I got a lot of works this morning. Alhamdulillah, I finished them all at around 2 o’clock, but the thing is that I felt something weird. I felt like I was pretty sure that there might be something wrong with these works, but I didn’t know what they were.

I kept thinking and evaluating, but I could not find any problems at all. Then I gave up. I sent my works to my manager. Several minutes after, my heart was still beating so hard. I was pretty sure that there must be something wrong with these works.

I decided to try to forget it. “Let them be!!” I said to my heart. Then I went to comfort room to take a wudhu, so that I could calm my heart down by reading qur’an after. Then do you know what? Right after taking a wudhu, I remembered what the problem was!

After that, I corrected my mistake, then sent the works again to the manager. Finally, everything is done, perfectly, inshaAllah. đŸ™‚

This is just ordinary story, actually, but somehow I feel really good about what happened to me this day.

The point is that if you feel that there might be something wrong about something, just think and evaluate again, be calm, then you will find what it is.

May Allah always bless you and your family…
Aamiin.

written on 5 December 2012.
:mrgreen:

Syarat Seorang Akhwat dan Pernikahan Karena Allah

Katanya ada kisah seperti ini, ada seorang akhwat dan seorang ikhwan yang masih lajang, mereka berdua saling mencintai. Mereka saling jatuh hati, hanya saja, mereka berdua tidak saling mengetahui bahwa mereka sebenarnya saling mencintai.

Hubungan mereka berdua, dilihat dari sisi luarnya seperti tidak ada apa-apa. Mereka berada dalam sebuah organisasi lembaga dakwah kampus yang sama, dan mereka profesional dalam menjalankan amanah mereka berdua di sana. Mereka berdua tahu caranya bersikap kepada satu sama lainnya secara syar’i, tanpa menampik bahwa sebenarnya mereka saling mencintai. Karena sikap mereka berdua yang profesional inilah mereka tidak tahu satu sama lainnya bahwa mereka sebenarnya saling mencintai.

Setelah kedua ikhwan-akhwat tersebut lulus dan sama-sama bekerja, sang ikhwan memutuskan untuk melamar sang akhwat. Sang akhwat kemudian mengajukan sebuah syarat, ini karena berdasarkan pengetahuan sang akhwat, mengajukan syarat itu adalah normal berdasarkan buku-buku yang ia baca. Syarat yang diajukan akhwat itu sebenarnya biar terlihat romantis saja gitu, tapi ternyata sang ikhwan berpendapat lain. Continue reading Syarat Seorang Akhwat dan Pernikahan Karena Allah

Menjadi Pribadi yang Outstanding

Beberapa waktu yang lalu, saya mendengarkan ceramah dari salah seorang maestro motivator Indonesia, dalam acara Mutiara Subuh di ANTV, beliau adalah Reza M. Syarief. Pada kesempatan itu Reza membahas tema “menjadi pribadi outstanding“.

Reza mengatakan bahwa Rasulullah SAW adalah seorang yang benar-benar outstanding. Outstanding artinya adalah luar biasa, seseorang yang melakukan segala sesuatu dengan cara dan hasil lebih baik dari orang kebanyakan. Jika nilai rata-rata kelas adalah 8, maka seseorang yang outstanding akan mendapatkan nilai 9 bahkan 10.

Kunci untuk menjadi pribadi yang outstanding ini adalah rangkaian kata yang terangkum dalam kata “CARE”. Care, secara kata utuh berarti peduli, peduli kepada diri sendiri, peduli kepada orang lain dan lingkungan sekitar serta peduli kepada posisi dan tanggungjawab kita di hadapan Allah SWT.

CARE, dalam penjelasan Reza M. Syarief, adalah singkatan dari Commitment – Achievement – Responsibility – Enthusiastic.

Commitment, berarti bahwa seseorang yang outstanding harus Continue reading Menjadi Pribadi yang Outstanding

Antara Debat dan Diskusi

Beberapa waktu yang lalu, seorang teman update status di facebook, yang intinya, “seringkali perdebatan bukanlah untuk mencari solusi, akan tetapi hanya ajang mempertahankan ego untuk mendapatkan pengakuan”. Ini adalah pemikiran yang cukup sederhana sebenarnya, tetapi banyak orang yang tidak menyadarinya. Pada kesempatan ini saya ingin menguraikan update status beliau itu.

Saya mengikuti beberapa forum atau grup diskusi di berbagai tempat, baik di facebook maupun di mailing list. Seringkali, peserta diskusi (debat), hanya mementingkan pendapat pribadinya. Mereka bahkan tidak bersedia meng-counter pendapat atau menjawab pertanyaan peserta diskusi yang lain, tetapi justru memunculkan topik baru. Ini kan sangat bodoh.

Sebaiknya memang kata “diskusi” dan “debat” harus benar-benar dipisahkan. Diskusi adalah pembicaraan yang mengarah ke pencarian kebenaran/solusi, sedangkan debat adalah pembicaraan yang mengarah pada pertahanan opini saja. Diskusi menggunakan kedewasaan berfikir, sedangkan debat menggunakan ego. Saya yakin jika kita menemui diskusi atau perdebatan, kita akan dapat membedakannya dengan mudah.

Jadi sebenarnya Continue reading Antara Debat dan Diskusi

Bahagia adalah Merasakan Makna

Sangatlah rugi, seseorang yang melewatkan momen yang terjadi dalam hidupnya. Seseorang yang waktu sholat memikirkan score pertandingan sepakbola. Seseorang yang memikirkan pekerjaan ketika makan malam bersama keluarga. Seseorang yang memikirkan teka-teki game ketika harus belajar fisika.

Syarat bahagia, menurut saya, adalah sederhana saja, salahsatunya adalah tidak kehilangan setiap momen yang terjadi dalam hidup.

Seseorang yang waktu sholat memikirkan score pertandingan sepakbola, tidak akan dapat merasakan indahnya “berhubungan” dengan Sang Pencipta. Sholat yang sesuai hadith Rosulullah SAW adalah lebih baik daripada tidur, jika dilakukan sambil memikirkan score pertandingan sepakbola, justru akan membuat badan dan pikiran menjadi semakin kelelahan. Sholat yang seharusnya lebih baik dari yoga, bisa saja menjadi lebih berat dari mengangkat 1 kwintal beras, hanya karena kita memikirkan hal lain yang tidak pada tempatnya. Bagaimana mungkin kita mengatakan bahwa “sholat itu nikmat”, jika kita sendiri lupa, surat-surat apa saja yang barusan kita baca ketika sholat.

Kita akan kehilangan momen ketika kita tidak fokus dalam setiap hal yang sedang terjadi pada diri kita. Kehilangan momen berarti kehilangan makna. Kehilangan makna berarti kita tidak bisa mengatakan pada dunia seperti apa rasanya apa yang telah terjadi dalam diri kita.

Bagaimana mungkin Continue reading Bahagia adalah Merasakan Makna

Indonesia terkait Lady Gaga : berdaulat atau tidak berdaulat?

Assalamu’alaykum.wr.wb.
Betapa menyenangkan hari ini,…
…Alhamdulillah…

Ohya,
Baru-baru ini saya membaca bahwa Negara Indonesia dikatakan tidak berdaulat. Hal ini terkait dengan rencana konser yang akan dilakukan oleh Lady Gaga di Indonesia pada bulan Juni 2012. Konser yang akan melibatkan penyanyi top asal Amerika itu tidak mendapatkan izin dari Polda Metro Jaya. Pada akhirnya, konser Lady Gaga dibatalkan.

Continue reading Indonesia terkait Lady Gaga : berdaulat atau tidak berdaulat?