Lakukanlah karena Allah SWT

Menikahlah karena Allah,…

Iya
Menikahlah benar-benar karena Allah…

Tentunya kita mempunyai kriteria seperti apa yang kita harapkan untuk menjadi pasangan kita kelak. Bagi laki-laki, mungkin kriterianya adalah wanita impian yang berarti wanita shaliha yang berparas cantik, pandai, kaya dan lain-lain. Bagi wanita, mungkin kriterianya adalah pria impian yang berarti laki-laki shalih yang ganteng, cerdas, mapan dengan pekerjaan yang bisa diandalkan serta selalu ada untuk sang wanita.

Bukan merupakan kesalahan, jika kita ingin menikahi pasangan yang sesuai dengan kriteria yang kita harapkan. Akan tetapi, ketika kriteria itu terlalu tinggi, maka seringkali itu akan menjadi boomerang bagi orang itu. Hal ini karena kita harus tahu bahwa sesungguhnya tidak ada manusia sempurna di dunia ini. Yang cantik mungkin suka ngupil sembarangan, yang ganteng mungkin suka kentut sembarangan. Tidak ada manusia sempurna di dunia ini.

Maka menikahlah karena Allah SWT,… Manusia seringkali melakukan dan mempunyai kesalahan. Jika kita terlalu mengharapkan dan menuntut kriteria-kriteria pada pasangan kita, maka kemungkinan besar yang terjadi adalah kekecewaan. Lalu bagaimana ini?

Menikahlah karena Allah SWT,… Karena kita ingin menyempurnakan agama kita,… Itu saja, ketahuilah bahwa menikah itu lebih banyak kebaikannya daripada keburukannya jika kita tahu ilmunya.

Dengan menikah karena Allah SWT, maka berarti kita ikhlas, dan keikhlasan insya’Allah membawa kita pada ridha Allah SWT,..

“Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya.” (QS An Nisaa’ : 125)

wallohu’alam

Silahkan di-share ke teman anda yang barangkali membutuhkan sedikit tambahan semangat,…
Semoga hari-hari anda penuh berkah,..

^_^

24 thoughts on “Lakukanlah karena Allah SWT”

  1. Ass .
    Sy sylvie alhmdllh tgl 8/9/2012 akan menikah dgn seorang laki_laki yg di kenalkan ibu sya,
    Sharing sdikit sblm sy di knalkan ibu sy, sy sudah mmpunyai kekasih yg bgtu klik_
    Dan memang kita niat mnikah tahun ini, tp ad ajh mslh krna gguan ekonomi yg memang kekasih sy adlh tulang punggung kel
    Dan laki_laki yg di knalin ibu sy bru knal lgsung ingin mlamar sy n mnikah dgn sy
    Tp entah knp sy sll mengiakan perkataan’a
    Sperti enteng sja 🙂
    Dan sy pun akn mnikah dgn’a tp smpe skrg blm mncintai’a

    1. ‘alaykumussalam.wr.wb.
      segala sesuatu di dunia ini sudah ditetapkan oleh Allah, kita tinggal menjalani saja dengan penuh ketaatan kepada Allah SWT,..
      Selamat atas pernikahannya, semoga keluarga Mbak selalu sakinah, mawadah wa rahmah,… aamiin

  2. Mohon pendapat’a 🙂
    Krna smpe skrg hati sy msh mncintai kekasih sya:(
    Dan sy pernah sholat istikhoroh,
    Dan bermimpi calon suami sy itu, 🙂
    Tp entah knp hati sy msh memikirkan kekasih sy:(
    Yg sbnr’a c kekasih sy itu gk bsa berbuat ap” 😦
    Bgtu singkat pernikahan itu bgi sy,
    Tp sy prnh bca buku klau pernikahan itu gk di sukai syetan jd syetan akn trus mngganggu umat allah yg akn mnikah
    Dan ibu sy pun sll blg bhwa prnikahan krna allah akn di naungi allah swt

    1. Mbak Sylvie,
      Pernikahan yang karena Allah, inshaAllah akan selalu mendapatkan naungan dari Allah, haditsnya seperti ini :
      “Barangsiapa yang menikahkan (putrinya) karena silau akan kekayaan lelaki meskipun buruk agama dan akhlaknya, maka tidak akan pernah pernikahan itu dibarakahi-Nya, Siapa yang menikahi seorang wanita karena kedudukannya, Allah akan menambahkan kehinaan kepadanya, Siapa yang menikahinya karena kekayaan, Allah hanya akan memberinya kemiskinan, Siapa yang menikahi wanita karena bagus nasabnya, Allah akan menambahkan kerendahan padanya, Namun siapa yang menikah hanya karena ingin menjaga pandangan dan nafsunya atau karena ingin mempererat kasih sayang, Allah senantiasa memberi barakah dan menambah kebarakahan itu padanya” (HR. Thabrani)

      Tidak salah jika Mbak harus menerima calon yang baru dan langsung ingin melamar untuk menikah. Ini lebih baik, karena tentu mempunyai banyak kebaikan di sisi Allah, karena Mbak jadi lebih terjaga, dan dengan menikah, setengah agama Mbak jadi lengkap.

      Tentang bayang-bayang itu,
      salah satu keahlian wanita adalah belajar mencintai. jadi saya yakin, seiring berjalannya waktu, seiring perjalanan bersama yang Mbak dan pasangan lalui bersama, inshaAllah bayang-bayang itu akan hilang dengan sendirinya.
      Kuncinya adalah bahwa mbak harus benar-benar berusaha untuk mencintai suami mbak dengan sepenuh hati dan selalu berdoa untuk kebaikan rumah tangga Mbak,…
      Tidak perlu memaksakan diri untuk melupakan bayang-bayang, jalani saja perjalanan hidup Mbak bersama keluarga Mbak yang baru dengan penuh ketulusan, maka insya’Allah, bayang-bayang itu akan hilang dengan sendirinya,..

      Selamat ya Mbak, atas pernikahannya, semoga keluarga Mbak selalu sakinah, mawadah wa rahmah,… aamiin

  3. Mas,artikelnya sangat bagus semoga bisa membantu saya… Saya sudah ada niat untuk menikah secepatnya,untuk calon perempuanya juga sudah ada,tapi sampai sekarang saya masih ragu2 dengan niat untuk menikahinya karena selalu saya bandingkan dengan mantan terdahulu saya… Apa yg harus saya lakukan untuk meyakinkan pilihan saya 😦

    1. Mas Gugun,
      Aamiin,..
      saya juga berharap demikian..

      untuk meyakinkan pilihan mas, mas harus memikirkan kebaikan2 si calon. konsentrasi saja pada sang calon. perdekat hubungan dengan beliau dan keluarga beliau secara syar’i, ngobrol santai dan yang menyenangkan.
      dan yang paling penting, dekatkan diri mas dengan Allah. Mas sebaiknya meningkatkan intensitas hubungan mas dengan Allah. karena hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang. Hati yang tenang akan mengarahkan kita pada pilihan yang terbaik.

      harus digaris bawahi bahwa di dunia ini, tidak ada manusia sempurna. setelah menikah, mas mungkin akan mengira bahwa di luar sana ada yang lebih sempurna, padahal itu tidak ada, karena semua sama, hanya ketakwaannya saja yang berbeda.

      semoga yang sedikit ni bisa membantu mas Gugun.

      Semangat!

  4. Menikah untuk menyempurnakan separuh agama, cukupkah?

    ”Apabila seorang hamba menikah maka sungguh orang itu telah menyempurnakan setengah agama maka hendaklah dia bertakwa kepada Allah dalam setengah yang lainnya.” (H.R. Baihaqi)

    Hadist di atas sangat masyhur di kalangan muslim. Tapi sayang, yang banyak dibicarakan sekedar menikah itu menyempurnakan separuh agamanya. Padahal kan nggak berhenti di situ. Coba kita amati lagi hadist tersebut. Di bagian belakang hadist tersebut ada kata-kata “…maka hendaklah dia bertakwa kepada Allah dalam setengah yang lainnya”.

    Ini yang mungkin kurang dibahas. Bahwa menyempurnakan agama itu nggak cukup hanya separuh saja (dengan jalan menikah). Tapi mustinya ada ghirah, ada semangat untuk menyempurnakan agamanya secara utuh. Nggak lucu dong kita menyempurnakan tapi separuhnya doang. Ibarat kita bangun rumah tapi temboknya cuma setengah tingginya trus nggak ada atapnya. Mana bisa dipakai buat berteduh, ya nggak?

    Terus bagaimana tuh caranya? Nggak ada cara lain, ya dengan bertakwa kepada Allah supaya agamanya sempurna, utuh.

    Nah, di sinilah pernikahan itu akan menjadi barokah, akan menjadi manfaat ketika pernikahan itu dipakai sebagai sarana meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Jadi mustinya pernikahan itu membuat ketakwaan atau paling tidak semangat seseorang untuk memperbaiki ketakwaannya kepada Allah meningkat. Ibadahnya makin rajin, shodaqohnya makin bagus, yang jadi suami lebih rajin, lebih semangat nyari nafkah, dll.

    Jadi lucu kalau ada orang yang setelah nikah justru ibadahnya melorot. Musti ada yang dikoreksi dalam dirinya. Apa nih kira-kira yang salah?

    Lalu ada pertanyaan begini: kan nggak ada ukuran baku buat menilai ketakwaan seseorang naik apa nggak, gimana cara ngukurnya?

    Kita mah nggak perlu menilai orang lain ya. Cukup kita nilai diri kita sendiri. Setelah nikah, shalat kita gimana? Shadaqah kita gimana? Ngaji kita gimana? Intinya, seberapa baik kita menjalankan perintah-perintah Allah dan Rasul-Nya. Ada perbaikan, tetep segitu aja, atau malah merosot?

    Yuk, yang udah pada nikah kita introspeksi diri lagi, muhasabah lagi. Tapi nggak cuma yang udah nikah aja. Yang belum nikah juga kudu introspeksi, kudu muhasabah. Mempersiapkan diri dan mengingatkan diri sendiri supaya kalau nanti udah nikah tambah baik lagi.

    Jadi sekarang kita punya goal nih, punya target yang amat sangat penting buat kita raih.
    Targetnya: MENYEMPURNAKAN AGAMA SECARA UTUH, NGGAK CUMA SETENGAH.

  5. assalamualaikum…saya s’org istri,dan ini adalah pernikahan yg kedua bagi saya namun entah knpa dalam pernikahan saya sllu ada masalah dan masalahnya sama dg pernikahan yg dulu,wanita lain
    pertanyaan saya apakah ini semua sudah mnjadi rencana Allah swt untuk mnguji keimanan saya dengan masalah itu atau mmg sbnrny saya belum lulus ujian itu shingga masalah yg sama terjadi lagi
    dan apa yg sikap spt apa yg harus saya ambil krn saya sgt berharap ini adalah pernikahan saya yang terakhir dg suami yg sgt saya sayangi ini

    1. Alaykumussalam
      Mbak, sebenarnya saya bukan ahli dalam pernikahan, tapi sebagai teman, saya akan membagi beberapa poin :
      1. Mbak harus sabar dan berusaha tenangkan hati, agar langkah ke depan tertata
      2. Mbak coba tingkatkan kualitas diri, baik kualitas internal diri maupun kualitas pelayanan sebagai istri
      3. Pada saat yg tepat, waktu makan bersama mgkn, mbak bisa mulai mengajak sang suami bicara ke arah yg mbak inginkan
      4. Lakukan semua karena Allah SWT, dan serahkan pada-Nya, jangan berhenti berdoa, perbanyak dzikir dan sholat malam, mohon petunjuk..

      Semoga rumahtangga mbak mendapatkan sakinah mawadah wa rahmah… aamiin

  6. mksh mas,saya akan berusaha mmbenahi diri saya lagi
    dan smoga Allah swt menuntun saya tuk menjdi istri yang baik
    saya ingin mempertahankan rumah tangga ini karena terlepas dr kkurangan suami saya dia adalah suami yg sangat baik,lemah lembut, dan bertanggung jawab dan saya sangat menyayanginya
    dan smoga Allah swt berkenan mendengarkan di setiap doa saya,amin Ya Rabbalallamin
    saya akan berusaha lebih baik lagi walaupun smuanya tak mudah tuk saya jalani
    terimakasih mas tuk saran dan suportnya

Leave a reply to Harbun Gandi Subekti Cancel reply