Bahagia adalah Merasakan Makna

Sangatlah rugi, seseorang yang melewatkan momen yang terjadi dalam hidupnya. Seseorang yang waktu sholat memikirkan score pertandingan sepakbola. Seseorang yang memikirkan pekerjaan ketika makan malam bersama keluarga. Seseorang yang memikirkan teka-teki game ketika harus belajar fisika.

Syarat bahagia, menurut saya, adalah sederhana saja, salahsatunya adalah tidak kehilangan setiap momen yang terjadi dalam hidup.

Seseorang yang waktu sholat memikirkan score pertandingan sepakbola, tidak akan dapat merasakan indahnya “berhubungan” dengan Sang Pencipta. Sholat yang sesuai hadith Rosulullah SAW adalah lebih baik daripada tidur, jika dilakukan sambil memikirkan score pertandingan sepakbola, justru akan membuat badan dan pikiran menjadi semakin kelelahan. Sholat yang seharusnya lebih baik dari yoga, bisa saja menjadi lebih berat dari mengangkat 1 kwintal beras, hanya karena kita memikirkan hal lain yang tidak pada tempatnya. Bagaimana mungkin kita mengatakan bahwa “sholat itu nikmat”, jika kita sendiri lupa, surat-surat apa saja yang barusan kita baca ketika sholat.

Kita akan kehilangan momen ketika kita tidak fokus dalam setiap hal yang sedang terjadi pada diri kita. Kehilangan momen berarti kehilangan makna. Kehilangan makna berarti kita tidak bisa mengatakan pada dunia seperti apa rasanya apa yang telah terjadi dalam diri kita.

Bagaimana mungkin manusia bisa bahagia jika tidak bisa mengatakan seperti apa rasanya???

Aku yakin anda tahu maksud tulisan ini.

Semoga kita semua selalu mampu memaknai setiap yang terjadi, dengan ridho dari Allah SWT, inshaAllah.

Leave a comment